Minggu, 31 Juli 2011

new hope

    Harapan baru.. dalam hal apa? hal yang sebenarnya kecil tapi besar, yaitu Sepakbola. khususnya persepakbolaan di negara besar tapi termasuk "kecil" dalam dunia persepakbolaan.setelah kemenangan 4-3 lawan Turkmenistan, sepertinya timnas memiliki harapan baru... berikut adalah beberapa momen yang sempat disebut sebagai "harapan baru"..
    Gw sendiri mulai nonton bola dan mengira munculnya harapan sejak Tiger Cup 2004, di saat Indonesia dilatih oleh Peter Withe, pelatih asal Inggris yg sebelumnya sukses di Thailand dan sempat bermain untuk klub sepakbola Aston Villa. indonesia mengawali turnamen tersebut dengan hampir sempurna : 2 menang, 1 seri dengan catatan tidak kebobolan 1 gol pun. hal itu menandakan pertahanan yang dibangun oleh Mauly Lessy dan Charis Yulianto sangat baik. di turnamen itu pula nama-nama seperti Ilham Jaya kesuma, Solossa bersaudara (Boaz dan Ortizan) , Elie Aiboy, mulai sering di bicarakan. di babak semifinal, Indonesia melakukan comeback yang luar biasa, menang 4-1 dari Malaysia (agregat 5-3) setelah tertinggal lebih dulu. ohya, tak lupa, striker Kurniawan Dwi Yulianto masih memberi kontribusi yang sangat besar pada masa itu. sayangnya, pada babak final Indonesia harus kalah dari Singapura yang 80% pemainnya merupakan pemain asing..
    Harapan baru kembali muncul di pertengahan tahun 2007 di saat indonesia menjadi tuan rumah bersama untuk kompetisi sepakbola terakbar di Asia (Asian Cup). nasib membuat Indonesia berada di grup yang berisikan Saudi Arabia, Korea Selatan, dan Bahrain. Indonesia berhasil memukul Bahrain 2-1 melalui gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas. pada matchday 2, Indonesia hampir saja menahan seri Saudi Arabia jika tidak ada gol sundulan pada akhir pertandingan tersebut. hasil pada laga lain menyebabkan Indonesia berpeluang lolos ke babak knockout dan mencetak sejarah baru. sayang, pada laga terakhir Indonesia harus kalah dari Korea Selatan. memang timnas sama sekali tidak memiliki target juara, tapi rakyat Indonesia patut berbangga karena kita bisa bersaing sengit dengan tim sebesar KorSel dan Arab Saudi... tak lama setelah itu, federasi memutuskan kontraknya dengan Ivan Kolev dan menggantinya dengan pelatih yang cukup disegani di level domestik yaitu Benny Dollo..
dibawah kepelatihan Benny Dollo, timnas seperti tidak berkembang dan PSSI pun memutuskan untuk menggantinya dengan Alfred Riedl. Riedl merupakan pelatih yang menomorsatukan kedisiplinan (cocok untuk pemain-pemain Indonesia..
    Harapan lagi-lagi muncul pada Piala AFF 2010. pada turnamen ini, Indonesia memiliki dua penyerang andalan yaitu Christian Gonzales (pemain berkebangsaan UruguayIndonesia) dan Irfan Bachdim. nama yang terakhir disebut sempat menjadi idola tersendiri bagi kaum hawa. timnas memulai perburuan gelar raja ASEAN dengan sangat meyakinkan: membantai Malaysia dan Laos masing-masing dengan skor 5-1 dan 6-0 serta mengalahkan Thailand dengan skor 2-1. di Semifinal pun, timnas berhasil mengalahkan Filipina, tim yang di perkuat 8 pemain yang berakademi di tim Liga Premer Inggris , dengan agregat 2-0. di final, Indonesia kembali berhadapan dengan Malaysia. di saat semua orang yakin Indonesia akan menang dengan mudah, ternyata malah sebaliknya. Riedl menyatakan kekalahan tersebut adalah akibat politisasi sepakbola di Indonesia. pendapat itu di benarkan oleh sebagian rakyat Indonesia. sejak saat itu, hanya ada 2 kata yang sering dilontarkan oleh pendukung timnas Indonesia : N***** TURUN!!... mungkin para pendukung mulai sadar, sehebat apapun pelatih dan pemain akan sama saja jika ketua federasi sepakbola negara ini masih sama.
    Perjalanan panjang dan terjal untuk "menormalkan" federasi sepakbola di Indonesia akhirnya berakhir. walaupun berakhir pahit untuk pelatih Alfred Riedl, tapi Indonesia sepertinya mendapat angin segar dengan muncul nya pelatih baru asal Belanda Wim Rijsbergen (pelatih yang ikut membawa Trinidad&Tobago ke putaran final Piala Dunia 2006 dan 2kali bermain di Final Piala Dunia bersama Belanda). permainan Indonesia seakan berubah menjadi seperti Timnas Belanda atau seperti klub Barcelona sekalipun. hal itu dapat di buktikan saat Timnas dengan mudah nya mencetak 3 gol ke gawang Turkmenistan walaupun masih banyak yang harus dibenahi. kemenangan atas Turkmenistan membuat Indonesia lolos ke putaran ketiga Pra Piala Dunia 2014..
    Ketua federasi baru, pelatih mumpuni, serta pemain-pemain handal.. itulah hal yang mungkin dimiliki oleh timnas sekarang. kita pecinta sepakbola Indonesia tentunya berharap kemenangan atas Turkmenistan benar-benar menjadi harapan baru yang bukan merupakan harapan kosong seperti sebelum-sebelumnya
dan semoga pelatih  Wim Rijsbergen dapat mengulangi suksesnya dengan T&T serta para pemain sukses mengulang sejarah tahun 1938 sehingga Bendera Indonesia dapat berkibar di Brazil 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar